Selasa, 27 November 2007

Ekonomi non Agraris di negara Agraris

Agraris (Agriculture) menurut Wikipedia adalah sebuah output produk yang berupa makanan dan makanan ternak, serta serat, begitupula produk ekonomis lainnya dengan pemanajemenan yang dikelola secara sistematis, baik itu tanaman, hewan, atau bentuk hidup lainnya (Agriculture refers to the production of food, feed, fiber and other goods by the systematic growing of plants, animals and other life forms).

Indonesia negara agraris kan..apakah karena banyak persawahan dan hasilnya? atau karena orang bilang Indonesia di daerah tropis jadi harusnya agraris..

kalo bisa dikatakan baiknya orde baru itu adalah repelitanya, karena mencantumkan takdir Indonesia sebagai negara agraris dan secara bertahap menyesuaikan dengan keadaan teknologi dan informasi...

alasan pertama agraris masih relevan dalam pembentukan ekonomi di Indonesia adalah...
tidak semua negara memiliki sumber daya alam yang sesuai menjadi negara agraris..
jadi Indonesia memiliki keuntungan serta kelebihan terhadap keadaan tersebut..

alasan kedua isu dari global warning sangat menggema akhir-akhir ini..
Indonesia sebagai negara agraris sangat diuntungkan dengan isu tersebut..
inilah saat yang pasti untuk mewujudkan hal tersebut..

alasan ketiga, krisis energi sering juga menjadi bahan pembicaraan..
bioenergy merupakan lahan yang sangat pasti bisa untuk digarap sebagai hasil agraris..
nantinya jika bioenergy menjadi komoditas dunia, bukan tidak mungkin Indonesia kembali tampil sebagai macan asia yang surplus devisa seperti pada tahun 80an..

merujuk kepada alasan ketiga, jarak sebagai komoditas bioenergy, saya pikir tidak membutuhkan lahan yang terlalu subur (yang sudah hilang oleh properti)...
sekarang lahan kering untuk budidaya tersebut hanya memerlukan investor-investor..

tidak perlu investor luar yang hanya menambah kekangan...
investor dalam negeri pun bisa...
daripada dana mereka diinvestasikan ke luar negeri atau ke proyek lain yang tidak diperlukan secara urgent oleh Indonesia itu sendiri...

setelah itu dilakukan multiplier effect dari investasi tersebut akan terjadi pasti..
dalam hal positif tentunya..

menurut http://www.fp.brawijaya.ac.id/academic/pdf/13_6makalah.pdf pertanian Indonesia sudah meningkat drastis dibandingkan dengan tahun krisis 1998 dan melebihi swasembada beras tahun 1984..

tetapi jika dibandingkan dengan tahun krisis, maka pada dasarnya memang harus meningkat drastis,kalo tidak itu kegagalan pemerintah...

pembanding yang lain pada tahun 1984, maka harus dihitung time value of money-nya...
jika tahun 1984 dikonversikan menjadi tahun pembanding apakah masih sama??

kabar baik tentang aplikasi penanaman jarak sebagai bahan biodiesel dapat dilihat pada http://www.bakrie-brothers.com/news.php?id=4246

cara penanaman jarak, biaya, dan aplikasinya dapat dilihat pada...
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0706/28/sumbagsel/3633345.htm

Jarak juga sudah diminati oleh luar negeri dan banyak permintaan untuk tanaman jarak tersebut...
kemitraan dengan petani sudah dicanangkan pemerintah... untuk lebih jelasnya silakan melihat ke http://72.14.235.104/search?q=cache:Zc_Tw0tqISYJ:www.outreachintl.com/OI/Tanam_Jarak_Seratus_Ribu_Hektar.doc+harga+pasar+jarak&hl=en&ct=clnk&cd=8

dari semua informasi yang telah didapat, maka tidak mungkin Indonesia akan menjadi macan asia kembali...

amin

Tidak ada komentar: